Berasarkan Prosedur Operasi Standar Ujian
Nasional tahun pelajaran 2012/2013 atau Peraturan Pos UN 2013 BNSP,
berikut ini tata tertib peserta UN 2013:
- Peserta UN memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit sebelum UN dimulai.
- Peserta UN yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti UN setelah mendapat izin dari ketua Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/ Madrasah/ Pendidikan Kesetaraan, tanpa diberi perpanjangan waktu.
- Peserta UN dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator ke Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan.
- Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di dalam ruang kelas di bagian depan.
- Peserta UN membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus, penggaris, dan kartu tanda peserta ujian.
- Peserta UN mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang disediakan oleh pengawas ruangan.
- Peserta UN mengisi identitas pada LJUN secara lengkap dan benar serta menandatangani pernyataan “mengerjakan UN dengan jujur”.
- Peserta UN yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada LJUN dapat bertanya kepada pengawas ruang UN dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu.
- Peserta UN mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian.Selama UN berlangsung, peserta UN hanya dapat meninggalkan ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang UN.
- Peserta UN yang memperoleh naskah soal/LJUN yang cacat atau rusak, maka naskah soal dan LJUN tersebut diganti dengan satu set naskah soal cadangan yang terdapat di ruang tersebut atau di ruang lain.
- Peserta UN yang tidak memperoleh naskah soal/LJUN karena kekurangan naskah, maka peserta yang bersangkutan diberikan satu set naskah soal dan LJUN cadangan yang terdapat di ruang lain atau sekolah/madrasah yang terdekat.
- Peserta UN yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/mengikuti UN pada mata pelajaran yang terkait.
- Peserta UN yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu UN berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya waktu ujian.
- Peserta UN berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu ujian.
- Selama UN berlangsung, peserta UN dilarang:
- menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;
- bekerjasama dengan peserta lain;
- memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
- memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain;
- membawa naskah soal UN dan LJUN keluar dari ruang ujian;
- menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
LJK dan Soal UN Menggunakan Teknologi Barcode
Sebuah kode batang atau kode palang
(bahasa Inggris: barcode) adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca
mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis)
dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau
simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk
persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar
yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada
garis, sistem 2D sering juga disebut sebagai kode batang.
Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dengan penggunaan kode batang (barcode) ini, sebagai berikut:
- Proses Input Data lebih cepat, karena : Kode batang Scanner dapat membaca / merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual.
- Proses Input Data lebih tepat, karena : Teknologi Kode batang mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data.
- Proses Input lebih akurat mencari data, karena : Teknologi Kode batang mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi.
- Mengurangi Biaya, karena dapat mengindari kerugian dari kesalahan pencatatan data, dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual secara berulang-ulang.
- Peningkatan Kinerja Manajemen, karena dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan.
- Kemampuan bersaing dengan perusahaan saingan / kompetitor akan lebih terjaga.
Penggunaan kode batang pada LJK dan Soal
UN 2013 merupakan langkah-langkah maju kegiatan evaluasi yang dilakukan
untuk menjaga berbagai kemunkinan buruk. Namun, demikian karena sifatnya
penggunaan teknologi yang baru, maka pihak sekolah harus secara
intensif memberikan pengarahan dan bila perlu melakukan simulasi kepada
para siswa calon peserta UN agar mereka dapat menjalankan proseduer
pengisian UN dengan benar. Dengan metode soal ujian nasional dan lembar
jawaban komputer yang terpadu menjadi satu ditambah lagi kode soal dalam
bentuk barcode atau garis-garis maka siswa tidak lagi dapat berlaku
curang dalam ujian nasional tahun 2013 ini.Sehingga apabila siswa tidak
bekerja dengan prosedur kerja yang dianjurkan, besar kemungkinan belum
lagi menjawab soal ujian, LJK UNnya sudah tidak valid karena kesalahan
mengisi data.
Tingkat Kesulitan UN 2013 20%
Berikut adalah komposisi tingkat kesulitan pada UN 2013:
10%: Mudah
80%: Sedang
10%: Sulit
Sedangkan komposisi materi yang terdapat pada soal UN 2013, terdiri dari:
10%: Mudah
70%: Sedang
20%: Sulit.
10%: Mudah
80%: Sedang
10%: Sulit
Sedangkan komposisi materi yang terdapat pada soal UN 2013, terdiri dari:
10%: Mudah
70%: Sedang
20%: Sulit.
Tahapan Pengisian LJK UN 2013
Berikut ini tahapan yang harus diperhatikan oleh peserta UN 2013 :
- Peserta harus memastikan bahwa antara soal dan LJK UN harus bersatu. Jika sudah terpisah maka peserta wajib melaporkannya kepada pengawas dan meminta ganti soal.
- Pastikan naskah soal dan LJK UN tidak dalam keadaan rusak. Peserta harus memperhatikan satu persatu soal dan memastikan tidak ada satupun naskah soal yang rusak atau tidak terbaca. Tahapan ini perlu diperhatikan karena jika pada saat ditengah-tengah proses pengerjaan baru ketahuan ada soal yang tidak terbaca maka peserta wajib meminta soal baru ini berarti peserta UN harus memulai dari awal.
- Jika tahapan pemeriksaan naskah soal dan LJK UN masih baik maka isi identitas di naskah soal dan LJK UN sesuai dengan kartu ujian. Setelah di isi peserta UN boleh melepaskan LJK UN dari naskah soal. Hal ini untuk menghindari terjadinya soal tertukar.
Menjaga LJK UN 2013 Agar Tidak Rusak
Berikut adalah tips-tips yang mungkin bisa membantu mencegah kerusakan LJK UN 2013, sebagai berikut:
- Ketika menerima LJK UN 2013 dan soal UN 2013, pastikan semua soal UN 2013 dan LJK UN 2013 dalam kondisi baik dan tidak ada soal yang tidak bisa dibaca, maupun yang cetakan rusak, serta LJK bagus. jika LJK maupun soal UN 2013 ada yang rusak segera minta ganti ke pengawas.
- Untuk mengerjakan LJK UN 2013 gunakan alas yang rata dan keras (bisa dibeli di toko alat tulis terdekat)
- Ketika meraut pensil jangan terlalu runcing, dan jangan terlalu tumpul. Cukup pegang ujung pensil dengan tangan anda, jika terkena tangan anda sakit, itu artinya terlalu runcing.
- Ketika menghapus jawaban pada LJK, pastikan menghapus searah dan dengan arah kekiri atau kekanan, sehingga jika hapusan anda membuat kertas menjadi hitam / kotor maka hanya satu soal yang rusak / tidak bisa terbaca komputer. Jika anda menghapus keatas dan kebawah, maka jika terjadi kotor / rusak, maka nomor diatas atau dibawahnya akan menjadi rusak, jadi yang rusak bisa 2 atau 3 nomor sekaligus. Sedangkan untuk menghapus pada identitas, menghapusnya dengan ke atas / kebawah.
- Pastikan sebelum menghapus, penghapus anda bersih, karena jika ujungnya kotor bisa mengotori LJK.
- Bulatkan lingkaran penuh, dengan cara membulatkan dari tengah. kalau anda pakai penggaris untuk LJK pastikan posisinya tepat pada lingkaran.
- Cegah jangan sampai LJK anda kotor, basah (misal terkena keringat) atau terlipat.
- Jika ingin membersihkan kotoran karena habis menghapus atau kotoran setelah membulatkan (bisanya yang menggunakan penggaris UN) miringkan jawaban, dan tiup perlahan. ingat jangan membersihkan LJK dengan digosok/dilap.
- Jangan meraut pensil di atas LJK !
- Hati-hati dengan tangan anda, karena kadang ketika membaca soal, kita tidak sengaja menindih LJK dengan tangan / siku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar